Senin, 27 Februari 2012

Taman Safari Promosi Konservasi Katak

Katak Daun raksasa, salah satu spesies yang ditemukan di Peru.

BOGOR, KOMPAS.com - Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Kelompok Pemerhati Herpetofauna Fakultas Kehutanan Hewan Institut Pertanian Bogor menyelenggarakan kegiatan promosi konservasi katak.

Juru Bicara TSI Cisarua Yulius H. Suprihardo di Bogor, Senin (27/2/2012), menjelaskan bahwa kegiatan itu diadakan dalam rangka Hari Katak Internasional yang puncaknya pada 29 Februari 2012. Kegiatan berlangsung dari 25 Februari  hingga 4 Maret 2012.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pemetaan populasi katak yang berhabitat di TSI. Kegiatan lain adalah pameran katak di wilayah Baby Zoo. Target perayaan ini adalah mengenalkan konservasi katak pada masyarakat luas.
Kegiatan juga berusaha merangkul siswa sekolah dasar dan menengah. Dalam program "Frog Camp", siswa SMA diajak melakukan camping di TSI sementara pada puncak perayaan, sejumlah 150 pelajar akan datang ke TSI untuk mengikuti kegiatan pengenalan tentang katak.
Direktur TSI, Drs Jansen Manansang, M.Sc., mengungkapkan bahwa katak berbeda dengan kodok. Katak memiliki tubuh yang relatif halus, tubuh yang lebih ramping serta kaki yang relatif panjang. Kodok memiliki tubuh berbintil dan relatif gemuk.
Jansen mengatakan, konservasi katak perlu mendapat perhatian. "Katak dan kodok memiliki peranan dalam aliran energi dan siklus nutrien, mereka menempati posisi baik sebagai pemangsa maupun yang dimangsa," katanya.
Penurunan populasi katak, kata Jansen, bisa memicu dampak cukup serius, misalnya meningkatnya epidemi yang terkait nyamuk, kerugian dalam pertanian karena melonjaknya hama dan meningkatnya populasi lalat.

0 komentar:

Posting Komentar